Ada lagi yang mengganjal.
Menghalangi aku berpikiran jernih, tak ijinkan aku ikhlas berbahagia. Meminta aku memikirkannya berkali-kali supaya aku terbiasa.
Lisanku tak akan pernah ungkapkan. Walau batinku berseru kencang, walau batinku meronta kebingungan. Sejuta kata batin tak akan ditutur lisan. Ia ahli membungkamkan.
Padahal aku sudah mati sepi sendiri. Aku sudah lelah berlari mengejar.
"Jangan dikejar,
Nanti kamu kelelahan."
Begitu kata-katanya.
Hanya dengan begitu aku biarkan pergi. Aku biarkan mencari sendiri. Aku tak lagi mengikuti.
Aku biarkan sendiri. Aku berharap bisa mengerti.
No comments:
Post a Comment